A'udzubillahi minas syaitonirrojim...
Bismillahir rahmannir rahiim...
Mungkin saya ini aneh...
karena sering berpikir...
bagaimana cara mencintai saudari saya sebagaimana saya mencintai diri sendiri.
Saya ingat hari-hari sebelum meninggalkan Saudi...
Beberapa orang menginginkan barang-barang saya....yang akhirnya saya berikan barang-barang tersebut.
Kecuali jika suami saya menginginkan dijual maka saya menjualnya, tentu dgn harga relatif murah.
Sedangkan barang yang milik saya, suami menyerahkan keputusan pada saya...
Bahkan jilbab dan abaya yang saya sukai dan sedang saya pakai pun ada yang mau membeli, yaitu wanita Libanon yang bersuamikan pria Saudi...
Padahal pakaian itu baru...lalu saya ingat sebuah hadits:
Dari Anas RA dari Nabi SAW bersabda, “Tidak sempurna keimanan seseorang dari kalian, sebelum ia mencintai saudaranya (sesama muslim) sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri.”
Akhirnya saya berikan saja apa yang ia inginkan beserta barang-barang lainnya sebagai hadiah, termasuk tas bagus saya dan lainnya.
Belakangan ini saya sering merasa trenyuh melihat teman-teman yang masih single dan mengharapkan pendamping. Yang saya miliki adalah suami...uang saya gak selain uang belanja apalagi harta benda. Hmm sebenarnya suami juga bukan milik saya, suami pun milik Allah...saya hanya dipinjamkanNya. Alhamdulillah...
Mungkin aneh pikiran ini...tapi nyata
Saya berpikir untuk berbagi suami sehingga bisa membahagiakan saudari-saudari seiman saya...Sekaligus membahagiakan suami saya...hanya saja saya belum berhasil dalam mendidik anak-anak kami. Semoga kakak menjadi anak yang lebih baik, sadar bahwa ajaran agama memang utama..ridho Islam sebagai agamanya, meliputi segala gerak dan nafasnya berdasarkan Qur'an dan As sunnah, senantiasa mendekatkan diri pada Allah karena memang Allah lah satu-satunya penolongnya dimana pun ia berada...istiqomah...Semoga adek mendapat hidayah Allah untuk menjadi penuntut ilmu agama dan dunia hingga menjadi orang yang bertakwa, bermanfaat bagi keluarganya dan ummat kelak...jika Allah meridhoi saya akan menyekolahkannya di pesantren.
Setelah semuanya bisa saya lalui, apalagi...saya tidak mau menjadi orang yang serakah. Hidup juga hanya sementara, selagi masih bisa beramal shalih...insyaAllah saya ingin beramal shalih sebagai bekal yang akan saya bawa jika mati. Tempaan ujian demi ujian...juga kehidupan dalam pengasingan ini mungkin menjadikan saya orang yang asing...Bismillah Ingin saya berbagi kebahagiaan dengan muslimah lainnya...suatu saat saya dan suami juga anak2 akan kembali ke tanah air...anak-anak akan melanjutkan kehidupannya bersama pasangan mereka kelak insyaAllah...saya ingin menghabiskan sisa waktu bersama suami tercinta insyaAllah tapi ingin saya memberi hadiah terindah pada suami dan hadiah terindah bagi saudari-saudari sesama muslimah saya atau mungkin juga bagi muslimah baru yg dpt hidayah melalui perkawinan...hadiah untuk saya? InsyaAllah hadiah dari Allah Azza wa Jalla untuk saya jauh lebih indah....