Meninggalkan Dosa, Maksiat, dan Kedholiman Merupakan Bentuk Rasa Syukur
Meninggalkan Perbuatan Dosa, Maksiat, dan Kedholiman Merupakan Bentuk Rasa Syukur
Nikmat yang telah Alloh Ta`ala limpahkan
kepada kita semua sungguh begitu banyak dan melimpah. Oleh karenanya,
begitu wajar bila Allah Subhanahu wa Ta’ala berulang-ulang menegaskan
dlm surat Ar-Rahman sebuah ayat yang harus senantiasa kita renungi
bersama,
{ فَبِأَيِّ آلاَءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ }
“Maka ni’mat Rabb kalian yg manakah yg kalian berdua dustakan?”
“Maka ni’mat Rabb kalian yg manakah yg kalian berdua dustakan?”
Bahkan jika salah satu dari kita
menghitung berbagai nikmat tersebut, maka sungguh tidak ada seorangpun
yang sanggup untuk melakukannya dikarenakan begitu melimpahnya nikmat
tersebut. Alloh Ta`ala telah menyebutkan hal ini dalam firmanNya :
[ وإِن تَعُدُّواْ نِعْمَةَ اللّهِ لاَ تُحْصُوهَا إِنَّ اللّهَ لَغَفُورٌ رَّحِيمٌ} [النحل : 18}
“Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”.
“Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”.
Dan sudah seharusnya bagi orang yang
berakal untuk senantiasa mensyukuri segala nikmat Allah Subhanahu wa
Ta’ala yg berlimpah ini dengan penuh rasa syukur. Namun ironisnya, hanya
sedikit dari para hamba yg mau bersyukur. Alloh Ta`ala bersabda :
{وَقَلِيْلٌ مِنْ عِبَادِيَ الشَّكُوْرُ}
“Dan sedikit sekali dari hamba-hamba-Ku yg mau bersyukur.” (QS. Saba : 34)
“Dan sedikit sekali dari hamba-hamba-Ku yg mau bersyukur.” (QS. Saba : 34)
Kebanyakan dari kita justru senantiasa
mengkufuri ni’mat Allah Subhanahu wa Ta’ala. Atau bahkan mempergunakan
ni’mat tersebut untuk bermaksiat, berbuat dosa, dan melakukan kedholiman
kepada Ar-Rahman.
Setidaknya, demikianlah keadaan anak
manusia yang tidak pernah luput dari perbuatan dosa, maksiat, serta
kedholiman, baik secara disengaja dengan memperturutkan hawa nafsu dan
bisikan setan yg selalu menggoda, maupun dengan tidak disengaja. Karena
pada hakikatnya, setiap perbuatan dosa, maksiat, serta kedholiman yang
kita kerjakan akan membawa pengaruh yang buruk dan negatif bagi hati
seseorang di dunia ini maupun di akhirat kelak. Rosululloh pernah
bersabda :
(( الظُّلْمُ ظُلُمَاتٌ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ))
“Kedholiman adalah kegelapan pada hari kiamat” (Muttafaqun `alaihi dari Ibnu `Umar)
“Kedholiman adalah kegelapan pada hari kiamat” (Muttafaqun `alaihi dari Ibnu `Umar)
Bersambung…..
No comments:
Post a Comment