Alhamdulillah
Jika hati seseorang bersandar dan bertawaqal kepada Allah, tidak takluk
kepada bayang-bayang buruk dan tidak pula dikuasai oleh khayalan-khayalan
buruk, sedang ia percaya penuh kepada Allah dan mendambakan karuniaNya, maka
dengan itu segala kegelisahan dan kegundahan akan tertangkis, sejumlah
penyakit luar maupun dalam akan hilang darinya, dan akan tercipta di hatinya
kekuatan, kelapangan dan kegembiraan yang tak mungkin terungkapkan olah
kata.
Lengkapnya saya salinkansecara ringkas dari situs almanhaj
MELUPAKAN COBAAN YANG TELAH LAMPAU
Oleh
Syaikh Abdurrahman bin Nashir As-Sa’dy
sumber http://www.almanhaj.or.id
Diantara sarana penyebab lahirnya kegembiraan dan sirnanya berbagai
kegundahan dan keruwetan adalah berupaya keras menyingkirkan penyebab
kegundahan itu dan meraih berbagai sarana yang dapat membuahkan kegembiraan.
Yaitu dengan melupakan cobaan-cobaan yang telah lampau yang tidak mungkin
diputar ulang, dan menyadari bahwa kekalutan hati dan memikirkan hal itu
adalah suatu tindakan sia-sia dan tidak dibenarkan oleh akal yang sehat, dan
bahwasanya memikirkan hal yang semacam itu adalah suatu kebohongan dan
kegilaan.
Jadi ia harus menekankan agar tidak memikirkan cobaan masa lalu itu. Juga
agar ia menekankan hatinya agar tidak gelisah atau guncang menghadapi masa
yang akan datang, yang dibayangkan akan menghadapi kemiskinan atau
kekhawatiran atau bayang-bayang masa depan buruk yang lain. Hendaknya ia
mengetahui, bahwa segala peristiwa dimasa mendatang, baik itu keberuntungan
atau keburukan, harapan baik atau derita, adalah tidak dapat diketahui, dan
bahwasanya itu semua di tangan Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
Sedang ditangan hamba tiada lain adalah usaha meraih keberuntungan dan
menangkis keburukan di masa mendatang itu. Disamping itu hendaknya seorang
hamba mengetahui, jika ia memalingkan pikirannya dari bayang-bayang
kegelisahan masa depan dan bertawaqal kepada Allah untuk membenahinya serta
percaya penuh kepadaNya saat melakukan itu semua, niscaya hatinya akan
tenteram, kondisinya akan membaik dan akan sirnalah kegundahan maupun
keguncangannya itu.
http://www.almanhaj.or.id/index.php?action=more&article_id=1229&bagian=0
PANDANGLAH KEBAWAH, ANDA AKAN MELIHAT BESARNYA NI’MAT ALLAH.
Di antara sarana yang paling bermanfaat dalam hal ini adalah menerapkan yang
dibimbingkan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Di dalam hadits shahih,
beliau bersabda.
“Artinya : Pandanglah orang yang lebih bawah darimu (dalam hal materi), dan
jangan kamu pandang orang yang lebih atas darimu. Hal itu lebih cocok
bagimu, agar kamu tidak merendahkan ni’mat Allah yang dikaruniakanNya
kepadamu”.
Seorang hamba jika memusatkan perhatiannya pada ajaran nabawi yang agung
ini, maka ia akan melihat dirinya mengungguli orang banyak dalam hal
kesejahteraan dan rezki serta rentetan kenikmatan lain berkat kedua karunia
itu, meski ia dalam kondisi apapun. Dengan itu sirnalah keguncangan,
kegundahan dan keruwetannya, dan bertambahlan kegembiraan dan kesukaannya
terhadap ni’mat-ni’mat Allah, yang ia dalam hal ini mengungguli orang-orang
yang lain dibawahnya.
Setiap kali seorang hamba merenungi ni’mat-ni’mat Allah yang zhahir maupun
yang batin, baik itu dari sisi kehidupan religi maupun duniawinya, ia akan
melihat Allah Tuhannya telah mengarunianinya karunia yang banyak dan telah
menangkis untuknya berbagai keburukan. Tidak diragukan, bahwa hal itu dapat
menangkis kegundahan dan keruwetan, disamping membuahkan kegembiraan dan
kesukacitaan.
Wednesday, June 15, 2011
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment