Oleh Ifan Iqbal
IDENTITAS BUKU
Judul: Misteri Shalat Subuh
Pengarang: DR. Raghib As-Sirjani
Penerbit: AQWAM Jembatan Ilmu
Cetakan: 1, juni 2005
Tebal: x + 152 halaman
Ukuran: 21 x 14 cm
Diresensi oleh
^_^
Eviana
DS
^_^
Eviana
DS
^_^
SINOPSIS
Dibalik pelaksanaan dua rakaat di ambang fajar, tersimpan rahasia menakjubkan. Banyak permasalahan yang bisa dirunut bersumber dari pelaksanaan shalat subuh yang disepelekan. Itulah sebabnya, para sahabat nabi berusaha sekuat tenaga agar tidak kehilangan waktu emas situ. Pernah suatu ketika mereka terlambat shalat subuh dalam penaklukan benteng Tastar. Tragedi ini membuat sahabat semisal Anas bin Malik selalu menangis bila mengenangnya. Yang menarik subuh ternyata juga menjadi peralihan dari era jahiliyah menuju era tauhid. Kaum ad’ tasamud dan kaum pendurhaka lainnya dilibas petaka pada waktu subuh yang menandai berakhirnya dominasi jahiliyah menuju cahaya tauhid.
Buku ini mencoba menganalisis bahwa keterpurukan umat islam dewasa ini tak lepas dari akibat diremehkannya shalat subuh. Bagaimana alur logikanya ? DR. Rghib As-Sirjani mengulasnya tuntas dalam buku ini, kekuasaan wawasan sang penulis, ditambah kedalaman pengetahuannya akan nash-nash syaru’ menyadarkan kepada kita ihwal keistimewaan shalat subuh yang selama ini kurang banyak dimengerti oleh umat islam. Tak lupa, beliau menulis tips-tips praktis agar mudah melaksanakan shalat subuh.
Rasulullah menjadikan shalat ini sesuatu yang istimewa dan berbeda dengan shalat-shalat lainnya. Pada dasarnya semua shalat sangat penting, dan shalat mempunyai pahala besar. Namun ketika dicermati dengan seksama perbedaan shalat ini dibandingkan dengan shalat lainnya, nampak sekali bahwa shalat ini mempunyai keutamaan khusus yang besar
Dibawah ini adalah beberapa keutamaan itu:
Pertama, Shalat subuh merupakan shalat yang paling utama yang diwajibkan pada kaum muslimin disamping shalat ashar Terbukti, shalat subuh pelaksanaannya dilakukan seperti yang kita kerjakan pada saat ini, yaitu dua rakaat. Adapun shalat ashar semula dua rakaat kemudian ditambah menjadi empat ketika peristiwa isra’-mi’raj. Sedangkan shalat subuh masih tetap sama ketika pertama kali disyariatkan. Artinya umat islam melaksanakan shalat subuh denga kondisi dan waktu yang sama sejak pertama kali Rasulullah diutus. Masalah ini menarik sekali. Seakan-akan shalat subuh menjadi shalat yang amat dibutuhkan muslim atau mukmin dimuka bumi. Ia diwajibkan sejak diturunkan syariat yang pertama kali kepada Rasulullah.
Kedua, Azan subuh berbeda dengan azan pada shalat-shalat lainnya, diriwatkan oleh Abu Daud dan Abu Mahdzhurat bahwa Rasulullah mnegajarinya menambah lafal As-shalatu khairum minan naum (2x) (shalat itu lebih baik dari pada tidur) setelah lafal Hayya ‘alal Falah.
Ketiga, Rasulullah memberikan do’a khusus setelah shalat subuh yang berbeda dengan shalat lainnya. Do’a khusus itu sebagai tambahan wirid penutup shalat yang sering diwasiatkan Rasulullah setiap selesai shalat; seperti Subhanallah (33x), Allahu Akbar (33x), Astaghfirullah, dan do’-do’a yang lainnya. Rasulullah menambahkan dzikir-dzikir khusus setelah shalat subuh, yang tidak dianjurkan pada waktu yang lain.
Keempat, Rasulullah selalu menyuruh kaum Muslimin untuk memendekkan bacaan shalat, kecuali Subuh.
Shalat subuh sebagai muara ilmu dan iman, Rasulullah menjadikan shalat subuh sebagai kesempatan mengajarkan kebaikan kepada para sahabatnya. Beliau sering menyampaikan pelajaran dan penjelasan tentang berbagai hal setelah shalat subuh. Beliau memberi jawaban atas pertanyaan para sahabat-sahabatnya. Beliau juga menerangkan sebuah mimpi atau hal-hal lain yang berkaitan dengan pembinaan. Sungguh, shalat subuh merupakan pertemuan ilmiah dan pertemuan iman yang sangat bagus dan mulia.
Shalat subuh menjadi salah satu sarana penting dalam tarbiah, karena shalat subuh merupakan saat-saat ketika hati dan pikiran sedang jernih. Bahkan malaikat yang turut menjadi saksi bagi orang-orang yang berada dalam rumah Allah dan membicarakan kalam ilahi. Sementara para hadirin adalah orang-orang yang benar iman. Sungguh, ini kesempatan yang baik untuk menanamkan akidah, akhlak, dan fiqih.
Subuh juga merupakan petaka kaum durhaka. Bukanlah Allah mampu menghancurkan mereka kapan saja. Tetapi yang lebih parah lagi, ada orang tidur, sementara shalat subuh telah dimulai di masjid padahal shalat subuh merupakan hadiah Allah bagi generasi yang mendapatkan kemenangan. Barang siapa yang benar-benar ingin merubah kondisi orang islam atau bahkan ingin merubah kondisi bumi seluruhnya, hendaklah menjaga shalat dimasjid. Terutama shalat subuh. Bukan Allah yang membutuhkan kita, namun kita lah yang membutuhkan Allah. Ketaatan bagi Allah tak ada gunanya. Sebaliknya, kemaksiatan kita pun tak akan membahayakan-Nya. Akan tetapi setiap perbuatan kita akan kembali pada kita sendiri
Siapapun yang mendapatkan kebaikan, selayaknya dia bersyukur kepada Allah. Sebaliknya orang yang tidak mendapatkan kebaikan itu, tak seharusnya merasa benci kecuali kaoada dirinya senidri. Kita memohon semoga dimasukkan kepada sebagai golongan orang-orang yang mendengar perkataan dan mnegikuti hal yang paling baik.
Berikut beberapa tips-tips menjaga shalat subuh.
- Ikhlaskan niat hanya karena Allah, dan berikanlah hak-haknya
- Bertekat dan introspeksilah diri anda setiap hari
- Bertaubat dari dosa-dosa dan berniatlah untuk tidak mnegulanginya kembali
- Perbanyaklah membaca do’a agar Allah memberi kesempatan untuk shalat subuh
- Carilah kawan yang baik
- Latihlah untuk tidur dengan cara yang diajarkan Rasulullah (tidak awal berwudhu’ sbelum tidur, miring kekanan, berdo’a) Sampaikanlah kepada orang lain gaya hidup anda yang baru
- Menyedikitkan makanan sebelum tidur serta jauhilah teh dan kopi pada malam hari
- Tulis pengingat shalat subuh dan gantunglah diatas dinding
- Bantulah degan tiga bel (jam beker, telepon, bel pintu)
- Ajaklah orang lain untuk shalat subuh dan mulailah dari keluarga Anda
No comments:
Post a Comment