Monday, October 24, 2011


Tumbuh Kembangkan Jiwa Anak dalam Aura Surgawi

Anak dapat menjadi permata hati, tapi juga bisa menjadi musuh, maka
bimbinglah anak untuk miliki karakter shalih, agar menjadi pembuka jalan
surga. Menurut Ustadz Hilman Rosyad Syihab ahli syariah alumnus Islamic
University of Madinah. Ada enam kewajiban orangtua terhadap anak antara
lain:

Pertama, mengharapkan kehadiran anak dalam konteks normal, halal dan
Islami. Artinya orangtua harus benar-benar menyiapkan diri, baik secara
mentalitas, intelektual, fisik dan materi untuk menyambut kelahiran
anak-anaknya.

Kedua, memberi nafkah dengan harta yang halal dan nafkah tersebut
bermanfaat untuk perkembangan jiwa anak. Orangtua tidak boleh memberikan
sesuatu kepada anak secara berlebihan, meskipun ia mampu.

Ketiga, mendidik secara Islami melalui contoh pembiasaan, penanaman
nilai dan proporsional dalam memberikan hukuman dan hadiah.

Keempat, menunjukan kasih sayang dengan cara yang tepat.

Kelima, selalu mendoakan anak dengan doa yang baik.

Ikuti model Luqman (QS33;12-19)

. Ajari anak bersyukur kepada Allah SWT, karena hakikatnya syukur itu
untuk diri sendiri.

. Ajari anak menjauhi syirik karena itu adalah kezaliman besar

. Ajari anak menghormati ibunya yang telah mengandung dengan susah
payah, lemah dan bertambah-tambah selama 9 bulan.

. Ajari anak menghormati kedua orangtua, karena keridhaan Allah ada pada
keridhaan orangtua.

. Ajari anak untuk menolak perintah orangtua yang salah dengan cara yang
bijak.

. Ajari anak untuk mendirikan sholat dan berdakwah serta bersabar
terhadap penderitaan di medan dakwah.

. Ajari anak untuk menjauhi sikap sombong, angkuh, meremehkan orang
lain, memalingkan muka, memandang rendah orang lain, dan tidak mau
bertegur sapa.

. Ajari anak sifat kesederhanaan, tampil dengan wajar tidak membuat
resah orang lain, tidak menyebabkan orang lain sakit hati.

. Ajari anak melunakan suara dan pandai berkomunikasi, namun jangan
banyak bicara yang tidak bermakna dan jangan jadi pembual.

Jauhilah sikap yang memandulkan jiwa anak

Untuk menjaga fitrah anak, jauhilah hal-hal yang dapat mengerdilkan
jiwanya, misalnya:

1. Melarang anak mengekpressikan emosinya seperti protes, menangis,
gembira, menyanggah dan lain-lain.

2. Melarang anak mempertanyakan keputusan orangtua.

3. Melarang anak bermain dengan anak dari keluarga yang mempunyai
pandangan dan nilai berbeda.

4. Melarang anak berisik dan menolak gagasan anak

5. Terlalu ketat mengawasi dan mendeteksi kegiatan anak, dan terlalu
menekan dan memaksa anak untuk menyelesaikan tugas.

6. Terlalu intervensi dan memberikan saran spesifik dalam penyelesaian
tugas anak.


Pengaruhi jiwa anak

Anak memiliki karakter emosi yang belum stabil, karena mereka masih
dalam tahap pertumbuhan emosi. Oleh karena itu pengaruhi jiwa anak
dengan cara:

. Jadilah sahabat dan teladan baginya, tumbuhkan rasa percaya diri pada
anak dengan memperkuat kemauan anak, menumbuhkan kepercayaan sosial,
kepercayaan ekonomi dan bisnis.

. Perhatikan kecenderungannya, angkatlah potensinya, dan perbaiki
kelemahannya. Latih mereka dengan memberi tugas sesuai dengan usianya,
bertahap dan tidak mencercanya ketika mereka salah.

. Dengarkan anak secara reflektif, hargai perasaannya dan tunjukan bahwa
kita memahami perasaan anak, tampakan bahwa kita benar-benar menyimak
apa yang dikatakannya, ulangi apa yang dia ucapkan, ekspresikan bahwa
kita sedang memikirkan perasaannya, berikan respon positif dan berikan
umpan balik dengan nasihat.

. Perbanyak kegiatan yang mengembangkan permainan, cerita dan buku-buku
fiksi ilmiah, lukisan, hiasan, drama anak-anak seusianya, kegiatan
ekstrakurikuler, membaca buku dan menyalurkan hobinya.

Jika orangtua mampu menghadirkan aura surgawi dalam proses pendidikan
anak, yakinlah anak-anak akan tumbuh menjadi pribadi berjiwa besar dan
berkarakter insan kamil. Mereka tidak rentan terhadap pengaruh buruk
lingkungan, bahkan mereka dapat menjadi generasi pendobrak kemaksiatan
di muka bumi.***

Tulisan ini diambil dari Majalah Ummi edisi spesial 2005/1426 H

No comments:

Post a Comment