Sunday, April 29, 2012

Haramnya Sebuah Dosa, Maksiat, dan Kedholiman

 

Haramnya Sebuah Dosa, Maksiat, dan Kedholiman

Wahai saudaraku sekalian,
Sesungguhnya Allah Yang Maha Adil, Allah Yang Maha Pengasih terhadap hamba-hamba Nya, telah mengharamkan bagi diriNya sendiri untuk berbuat kedhaliman. Tidak hanya itu, Alloh Ta`ala juga telah mengharamkannya bagi hamba-hambaNya untuk berbuat kedzaliman kepada sesamanya, baik kedholiman yang menyangkut harta, kehormatan, maupun menyangkut darah dan nyawa. Alloh telah memanggil para hambaNya untuk menjauhi kedholiman didalam sebuah hadits Qudsi :
:عَنْ أَبِى ذَرٍّ عَنِ النَّبِىِّ فِيمَا رَوَى عَنِ اللَّهِ تَبَارَكَ وَتَعَالَى أَنَّهُ قَالَ
يَا عِبَادِى إِنِّى حَرَّمْتُ الظُّلْمَ عَلَى نَفْسِى, وَجَعَلْتُهُ بَيْنَكُمْ مُحَرَّمًا فَلاَ تَظَالَمُوا
Dari Abu Dzar , dari Rosululloh sebagaimana yang telah diriwayatkan dari Alloh Ta`la : ”Wahai para hambaku sesungguhnya telah kuharamkan kedholiman bagi diriku (kepada hamba-hambaKu), dan aku telah menjadikannya diantara kalian sebagai sebuah keharaman, maka janganlah kallian saling mendholimi….”. (HR. Muslim)
Tidak hanya itu, bahkan Alloh mengancam orang-orang yang melakukan kezhaliman dengan sangsi yang berat didunia dan siksa yang pedih di akhirat kelak. Allah berfirman:
{ وَكَذَلِكَ أَخْذُ رَبِّكَ إِذَا أَخَذَ الْقُرَى وَهِيَ ظَالِمَةٌ, إِنَّ أَخْذَهُ أَلِيمٌ شَدِيدٌ }
“Dan demikianlah adzab Tuhanmu apabila Dia mengadzab penduduk negeri-negeri yang berbuat dhalim, sesungguhnya adzabNya itu sangat pedih dan keras.” (QS. Huud: 102)
Dalam ayat lain :
{ وَلا تَحْسَبَنَّ اللَّهَ غَافِلا عَمَّا يَعْمَلُ الظَّالِمُونَ, إِنَّمَا يُؤَخِّرُهُمْ لِيَوْمٍ تَشْخَصُ فِيهِ الأبْصَارُ }
“Dan janganlah sekali-kali kamu mengira bahwasannya Allah lalai dari apa yang diperbuat oleh orang-orang yang berbuat zhalim, sesungguhnya Allah menanggguhkan mereka sampai suatu hari yang pada waktu itu mata terbelalak.” (QS. Ibrahim: 42)

Antara Dosa, Maksiat, dan Kedholiman.

Setiap bentuk kemaksiatan pada hakikatnya adalah sebuah kedholiman. Karena makna kalimat dholim itu sendiri sebagaimana dijelaskan oleh para ulama, diantara oleh Al-Qodhi `Iyadh adalah :
ما وضع الشيء في غير موضعه
“Yaitu segala sesuatu ditempatkan bukan pada tempatnya” (مشارق الأنوار على صحاح الآثار).
Bahwasanya seseorang dikatakan bermaksiat ketika menempatkan sesuatu bukan pada tempat yang semestinya. Sebagai contoh sederhana, Mulut yang seharusnya untuk berdzikir dan membaca Al-Quran malah justru dipakai untuk mencela, mengumpat, dan mengadu domba sesama muslim. Harta yang kita miliki yang seharusnya disyukuri untuk semakin mendekatkan diri kita kepadaNya malah justru dipakai untuk hal-hal yang mendatangkan kemurkaanNya.
Jadi, setiap dari Kemaksiatan dan Kedholiman pada hakikatnya adalah perbuatan dosa, dan diantara ketiganya memiliki kaitan yang sangat erat.
Bersambung…..

No comments:

Post a Comment