Friday, April 27, 2012

Dzikrullah: Hiburan Yang Hakiki



Waktu di tanah air saya dan suami berjalan melewati sebuah cafe. Hingar bingar suara musik dan lagu dari cafe tersebut mengundang mata kami melihat ke arahnya. Suami saya tersenyum dan komentar,"Rasanya aneh ya...sudah lama kita gak dengar live music kayak gitu." Ya, tidak terasa sudah 4 tahun kami tinggal di negeri yang minim hiburan ini. Sebaliknya subhanallah banyak sekali kesempatan menggali ilmu agama, terutama Qur'an di negeri ini. Tinggal kita mau memanfaatkannya atau menyia-nyiakan kesempatan tersebut hingga merugi...

Saya amati kehidupan orang-orang di negeri kami tercinta, penuh kesibukan dengan segala problematika kehidupan. Pagi-pagi buta tanpa sempat salat subuh berjamaah di masjid, bapak-bapaknya sudah berangkat ke tempat kerja. Dalam perjalanan, jalanan macet dan bikin stress.Putar radio atau menonton TV dalam mobil, terkadang yang didapat hanyalah perbincangan membosankan, omong kosong yang itu-itu saja bahkan bisa jadi menambah beban pikiran. Sampai tempat kerja, sibuk, stress lagi dan selepas kerja maunya melepas penat di kepala dengan kumpul-kumpul di suatu tempat, makan, minum, mendengar musik atau mungkin karaokean.

Ada lagi yang melepaskan penat ke tempat-tempat hiburan, tempat maksiyat.

Mencari hiburan? Terhiburkah mereka? Fenomenanya, hiburan tersebut membawa mudarat bukan manfaat. Yang pasti uang terkuras, dosa bertambah, hidup tidak tenang dan bisa makin stress..
Ada suatu hiburan yang murah dan subhanallah menambah pahala yaitu mengingat Allah...karena dengan mengingat Allah, hati akan merasa tenang.
Dzikir adalah perintah Allah. "Hai orang-orang yang beriman, berdzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, dzikir yang sebanyak-banyaknya." (QS. Al Ahzab:41).

Bukankah Allah menciptakan jin dan manusia tidak lain untuk ibadah kepada Allah saja sebagaimana firman Allah:
“Dan tidaklah Kuciptakan jin dan manusia kecuali hanya untuk beribadah kepada-Ku.” (QS. Ad Dzariyyat: 56)
Ibadah adalah menyembah Allah. Bekerja adalah bagian dari ibadah kalau pekerjaannya halal dan dapat uang halal untuk menafkahi istri, anak, keluarga dan kaum yang membutuhkan namun kalau dalam bekerja melupakan salat, meninggalkan salat wajib berjamaah di masjid lalu dalam bekerja berbuat kebohongan, kecurangan, penipuan, lalu uang yang didapat dipergunakan untuk membayar wanita yang tidak halal yang bersedia berzina dengannya. Ini kebalikan dari ibadah atau menyembah Allah yaitu syirik, menyekutukan Allah dengan thogut, setan-setan manusia yang beraneka ragam, harta, tahta wanita dsb. Kesyirikan ini sudah dianggap biasa oleh manusia zaman sekarang padahal merupakan dosa yang paling besar. Manusia-manusia yang menyembah thogut, setan-setannya...bukan menyembah Allah. Karena yang dilakukan jelas-jelas bertentangan dengan aturan-aturan Allah (Al Qur'an dan As sunnah).

Saudaraku seiman...ingatlah Allah dalam setiap langkah dan gerak kita...dzikir lah...mulailah dengan mengambil wudhu sekarang, dirikanlah salat sunnah, bertaubatlah, berdoalah, mohonlah ampunan Allah...menangislah, tangisilah dosa, kendalikan banyak tertawa. Bersedekahlah pada orang miskin, anak yatim dan kaum dhuafa...Ingatlah Allah, masukilah rumah ibadah (masjid) salatlah berjamaah, bersama orang-orang yang sholih, tinggalkan kawan-kawan yang mengajak pada setan-setannya (thogut) hadirilah kajian Qur'an, bacalah Qur'an, dengarkanlah murotal bacalah buku-buku Islam, buku-buku yang baik. Merenunglah, muhasabah diri...larutkan diri dalam kesunyian malam, dirikan salat qiyamul lail, kendalikan nafsu dengan mengerjakan puasa sunnah supaya kau selamat saudaraku, ingatlah ada perintah Allah bagi saudariku seiman untuk menutup aurat, sesungguhnya itu baik bagimu saudariku insyaAllah kau kan terlepas dari hiburan haram karena malu dengan jilbabmu sendiri selain yang utama malu dan takut kepada Allah...
Rasakanlah...inilah hiburan batin yang hakiki, saudaraku..saudariku...Bukan hiburan haram yang dulu.

Dengan mengingat Allah, Allah pun mengingat kita.
"Maka ingatlah kamu kepada-Ku, niscaya Aku pun ingat kepadamu. Dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku." (QS Al Baqoroh:152)
Allah bersama orang-orang yang berdzikir kepadaNya.
"Aku bersama sangkaan hamba-Ku kepada-Ku, dan Aku bersamanya jika dia menyebut-Ku. Jika dia menyebut-Ku dalam dirinya, Aku pun menyebutnya dalam Diri-Ku. Dan apabila dia menyebut-Ku di hadapan orang banyak, Aku menyebutnya di hadapan orang-orang yang lebih baik dari mereka."
nah, jangan malu apalagi takut menujukkan keingatan kita pada Allah, bisa jadi merupakan hidayah bagi teman kita untuk mengingat Allah juga.
Ingatlah janji Allah kepada orang yang berdzikir:
"Laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, allah telah menyediakan mereka ampunan dan pahala yang besar. (QS Al-Ahzab:35).

Ummu Muhammad, Dhahran, 27 April 2012

No comments:

Post a Comment