Sunday, June 5, 2011

Tidur Menurut Tuntunan Rasulullah


Tidur Menurut Tuntunan Rasulullah
Oleh: Abu Abdillah Al-Alsari



Kali ini kami akan jelaskan tentang adab tidur menurut tuntunan Rusulullah.
Kemudian sebagai amanat ilmiah penulis sampaikan bahwa makalah ini disarikan
dari kitab "Kitabul Adab" karya Syaikh Fu'ad bin Abdul Aziz As-Syalhub dengan
tambahan referensi lainnya yang mendukung. Semoga bermanfaat.

I. TIDUR SEBUAH TANDA KEKUASAAN ALLAH

Allah berfirman.: Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah tidurmu diwaktu
malam dan siang hari dan usahamu mencari sebagian dari karunia-Nya.
Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda bagi kaum yang
mendengarkan. (QS. Ar-Ruum: 23).

Allah juga berfirman: Dan Kami jadikan tidurmu untuk istirahat. (QS. An-Naba':
9).

Imam Ibnu Katsir berkata: "Yaitu termasuk tanda-tanda kekuasaan-Nya Allah
menjadikan sifat tidur bagi kalian diwaktu malam dan siang, dengan tidur,
ketenangan dan rasa lapang dapat tercapai dan rasa lelah serta kepenatan dapat hilang". [1]

II. ADAB TIDUR

1. Anjuran Qoyluulah

Berkata Ibnu Atsir: "Qoyluulah adalah istirahat di pertengahan siang walaupuntidak tidur". [2]

Berdasarkan hadits: Dari Sahl Bin Sa'd dia berkata: "Tidaklah kami qoyluulah dan makan siang kecuali setelah shalat jum'at". [3]

Juga Rasulullah bersabda: "Qoyluulah kalian sesungguhnya syaithon tidak qoyluulah". [4]

Al-Hafizh Ibnu Hajar berkata: "Hadits di atas menunjukkan bahwa qoyluulahtermasuk kebiasaan para sahabat Nabi setiap harinya". [5]

2. Tidur di awal malam

Rasulullah adalah teladan bagi setiap muslim, maka barang siapa yang memperhatikan tidurnya, niscaya dia akan mendapati bahwa tidurya
beliau paling sempurna dan paling bermanfaat bagi tubuh. Beliau tidur diawal malam dan bangundiawal sepertiga malam.
Sahabat mulia Ibnu Abbas pernah bertutur: "Suatu ketika aku pernah bermalam dirumah bibiku Maimunah untuk melihat bagaimana shalatnya
Rusulullah, beliau berbincang sejenak bersama istrinya, kemudian tidur". [6]

3. Dibencinya tidur sebelum lsya' dan ngobrol setelahnya.

Berdasarkan hadits: Dari Abu Barzah bahwasanya Rasulullah membenci tidur sebelum isya' dan bercakap-cakap setelahnya. [7]

Al-Hafizh lbnu Hajar berkata: "Dibencinya tidur sebelum Isya' karena dapat melalaikan pelakunya dari shalat isya'
hingga keluar waktunya, adapun bercakap-cakap setelahnya yang tidak ada manfaatnya-pent, dapat meyebabkan tidur hingga shalat shubuh
dan luput dari shalat malam". [8]

Kemudian Al-Hafizh menegaskan bahwa larangan bercakap-cakap setetah Isya' dikhususkan pada percakapan yang tidak ada manfaat
dan kebaikan didalamnya. [9]

Adapun percakapan yang bermanfaat maka tidaklah termasuk dalam larangan ini,sebagaimana diterangkan dalam sebuah riwayat
bahwasanya Nabi bersama Abu Bakar pernah bercakap-cakap hingga larut malam karena urusan kaum muslimin. [10]

4. Menutup pintu, mematikan api dan lampu

Berdasarkan hadits: Dari Jabir Bin Abdullah bahwasanya Rasulullah bersabda:
"Matikanlah lampu-lampu diwaktu malam jika kalian hendak tidur, dan tutuplah pintu-pintu, bejana serta makanan dan minuman kalian. [11]

Juga berdasarkan hadits: Dari Ibnu Umar bahwasanya Rasulullah bersabda:"Janganlah kalian meninggalkan api yang menyala ketika
kalian tidur". [12]

Imam Al-Qurthubi berkata: "Berdasarkan hadits ini apabila seseorang tidur sendirian sedangkan api masih menyala di dalam rumahnya
hendaklah ia mematikan terlebih dahulu sebelum tidur, demikian pula apabila di dalam rumah terdapat beberapa orang hendaklah
orang yang terakhir yang melakukannya, maka barang siapa yang meremehkan hal ini sungguh dia telah menyelisihi sunnah!". [13]

Ibnu Daqiq Al-'Ied berkata: "Perintah menutup pintu sebelum tidur, di dalamnya terdapat kebaikan duniawi dan ukhrowi
yaitu menjaga diri dan harta dari orang-orang yang hendak berbuat jahat, terlebih lagi dari syaithon". [14]

Perhatian: Perintah mematikan api dan lampu sebelum tidur merupakan tindakan preventif sebelum terjadi kebakaran,
apabila aman dan kebakaran -seperti keadaan lampu-lampu masa kini-Pent maka tidaklah mengapa menghidupkannya. [15]

5. Berwudhu

Berdasarkan hadits: Dari Baro' Bin 'Azib bahwasanya Rasulullah bersabda:
"Apabila kalian hendak mendatangi tempat tidur, maka berwudhulah seperti wudhu kalian untuk shalat". [16]

Imam Nawawi berkata: "Hadits ini berisi anjuran berwudhu ketika hendak tidur,apabila seseorang telah mempunyai wudhu
maka hal itu telah mencukupinya, karena maksud dari itu semua adalah tidur dalam keadaan suci khawatir maut menjemputnya seketika itu,
maksud yang lain dengan berwudhu dapat menjauhkan diri dari gangguan syaithon dan perasaan takut ketika tidur". [17]

6. Mengebuti tempat tidur

Berdasarkan hadits: Dari Abu Hurairah bahwasanya Rasulullah bersabda: "Apabila salah seorang diantara kalian hendak tidur
maka kebutilah tempat tidurnya dengan ujung sarungnya, karena sesungguhnya dia tidak tahu apa yang akan menimpa padanya". [18]

Faidah hadits:

1. Sunnahnya mengebuti tempat tidur sebelum tidur. [19]

2. Hendaklah mengebutinya tiga kali. [20]

3. Membaca 'Bismillah' ketika mengebutinya sebagaimana hadits riwayat Muslimno. 2714.

4. Bagi orang yang bangun dari tempat tidurnya kemudian kembali lagi, maka dianjurkan untuk mengebutinya kembali. [21]

7. Larangan tidur satu selimut

Berdasarkan hadits: Dari Abu Said Al-Khudri dari bapaknya bahwasanya Rasulullah bersabda:
"Janganlah pria melihat aurat pria yang lain dan janganlah seorang wanita melihat aurat wanita yang lain,
dan janganlah pria berkumpul dengan pria lain dalam satu selimut, dan janganlah wanita berkumpul dengan wanita lain dalam satu selimut". [22]

8. Berbaring ke sisi kanan

Imam Ibnul Qoyyim berkata: "Adalah Nabi tidur dengan berbaring kekanan dan beliau meletakkan tangannya yang kanan dibawah pipinya
yang kanan". [23]

Rasulullah bersabda: "Apabila kalian hendak mendatangi tempat tidur, maka berwudhulah seperti wudhu kalian untuk shalat
kemudian berbaringlah kesisi kanan" [24]

Sahabat Mulia Hudzaifah berkata: "Adalah Nabi apablla tidur beliau meletakkan tangannya di bawah pipinya". [25]

Imam Ibnul Jauzy berkata: "Keadaan tidur seperti ini sebagaimana ditegaskan oleh pakar kedokteran merupakan keadaan yang paling baik
bagi tubuh". [26]

9. Membaca Ayat Al-Qur'an

Dianjurkan bagi setiap orang yang hendak tidur untuk membaca ayat-ayat AI-Qur'an terlebih dahulu, diantaranya:

1. Membaca Ayat kursi, berdasarkan hadits tentang kisah Abu Hurairah yang diajari oleh syaithon ayat kursi kemudian dia berkata:
"Jika engkau membacanya, maka Allah senantiasa akan menjagamu dan syaithon tidak akan mendekatimu hingga pagi." [27]

2. Membaca surat Al-lkhlas, AI-Falaq, An-Naas, berdasarkan hadits A'isyah dia berkata:
"Adalah Rasulullah apabila hendak tidur beliau mengumpulkan kedua telapak tangannya lalu meniupnya seraya membaca surat Al-lkhlas,
AlFalaq, An-Naas, kemudian beliau mengusapkan kedua telapak tangannya kebagian tubuh yang bisa diusap, dimulai dari kepala, wajah
dan bagian tubuh lainnya sebanyak tiga kali ". [28]

3. Membaca Dua ayat terakhir dari surat Al-Baqarah, berdasarkan hadits: Dari Abu Mas'ud Al Badriyyi bahwasanya Rasulullah bersabda:
"Dua ayat terakhir dari surat Al-Baqarah barang siapa yang membacanya diwaktu malam maka akan mencukupinya". [29]

10. Membaca Do'a

Banyak sekali do'a sebelum tidur yang telah diajarkan Nabi diantaranya:

Allahumma Bismika ahyaa wa amuut

"Yaa Allah dengan menyebut nama-Mu aku mati dan hidup". [30]


اللَّهُمَّ أَسْلَمْتُ نَفْسي ٳ لَيكَ وََوَجَهْتُ وَجْهي إِلَيْكَ وَفَوَّضْتُ أَمْرِي إِلَيْكَ وَأَلْجَأْتُ

ظَهْرِي إِلَيْكَ رَغْبَةً وَرَهْبَةً إِلَيْكَ لَا مَلْجَأَ وَلَا مَنْجَأَ مِنْكَ إِلَّا إِلَيْكَ آمَنْتُ بِكِتَابِكَ الَّذِي أَنْزَلْتَ وَنَبِيِّكَ الَّذِي أَرْسَلْتَ

"Yaa Allah... aku berserah diri kepada-Mu, aku serahkan segala urusanku
kepada-Mu, aku sandarkan punggungku kepada-Mu karena mengharap dan takut
kepada-Mu, tidak ada tempat bersandar dan tempat menyelamatkan kecuali
kepada-Mu, Yaa Allah... aku beriman kepada kitabMu yang telah engkau turunkan
dan kepada NabiMu yang telah engkau utus", maka jika engkau meninggal pada
malam harinya sungguh engkau meniggal dalam keadaan fithroh dan jadikanlah do'a
tersebut akhir yang engkau ucapkan. [31]


11. Apa yang harus dilakukan jika bermimpi?

Dari Abdullah Bin Abu Qotadah bahwasanya Rasulullah bersabda: "Mimpi yang baik
adalah dari Allah, sedamgkam mimpi yang buruk dari syaithon, maka apabila salah
seoratg diantara kalian mimpi buruk hendaklah ia meludah kearah kiri dan
mohonlah perlindumgan kepada Allah dari kejelekannya, sesungguhnya hal itu
tidak akan memadhorotinya"[32]
Faidah hadits:
1. Mimpi ada dua macam: baik dan buruk, mimpi yang baik adalah dari Allah
sedangkan mimpi yang buruk dari syaithon. [33]
2. Apabila bermimpi baik hendaklah ia memuji Allah dan menceritakannya kepada
orang yang menyukai. [34]
3. Sebaiknya apabila ia bermimpi buruk maka hendaklah in memohon perlindungan
kepada Allah, kemudian meludah kearah kiri sebanyak tiga kali, berpindah
tempat, shalat dua rakaat dan janganlah ia menceritakan kepada seorangpun. [35]


12. Dibencinya tidur telungkup

Berdasarkan hadits: Dari Tikhfah Al-Ghifari dia berkata: Suatu ketika tatkala
aku tidur didalam mesjid, tiba-tiba ada seorang yang menghampiriku, sedangkan
aku dalam keadaan tidur terlungkup, lalu dia membangunkanku dengan kakinya
seraya berkala: "Bangunlah! Ini adalah bentuk tidur yang dibenci Allah, maka
akupun mengangkat kepalaku ternyata beliau adalah Nabi.[36]
Berkata Syaroful Haq 'Azhim Abadi: "Berdasarkan hadits ini, bahwa tidur
telungkup diatas perut adalah dilarang, dan itu adalah bentuk tidurnya
syaithon". [37]


13. Dibencinya tidur diatas rumah tanpa penutup


Berdasarkan hadits: Dari Ali Bin Syaiban bahwasanya Rasulullah bersabda:
"Barang siapa yang tidur diatas rumah tanpa penutup/penghalang maka sungguh
telah terlepas darinya penjagaan". [38]


14. Do'a ketika bangun tidur


Ketika bangun dari tidur hendaklah kita berdo'a: "Segala puji bagi Allah yang
telah menghidupkan kami setetah sebelumnya mematikan kami dan hanya kepadaNya
kami akan dibangkitkan". [39]
Demikianlah pembahasan kita kali ini, akhirmya kita memohon kepada Allah

taufik dan hidayah-Nya agar tetap istiqomah dialas jalan-Nya.
Amiin. Wallahu A'lam,

[Dikutip dari majalah AlFurqon 05/III hal 40 ‐ 41]

No comments:

Post a Comment